Dampak utang luar negeri bagi negara indonesia.
Disusun oleh: Nanda dwi ulfa yuniati
Permasalahan yang selama ini dialami oleh negara-negara berkembang dalam melakukan pembangunan ekonomi adalah akumulasi kapital yang rendah. Permasalahan ini tentunya harus diatasi, karena pembangunan ekonomi merupakan kunci bagi suatu negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Permasalahan akumulasi kapital yang rendah biasanya diatasi oleh banyak negara berkembang dengan cara melakukan pinjaman luar negeri. Pinjaman luar negeri memang menimbulkan banyak perdebatan diantara para ekonom sendiri. Disatu pihak mengatakan bahwa pinjaman luar negeri mempunyai manfaat yang besar bagi pembangunan suatu negara, terutama negara-negara sedang berkembang yang mempunyai keterbatasan kapital dalam melaksanakan pembangunannya. Dipihak lain berpendapat bahwa pinjaman luar negeri pada awalnya mungkin akan meningkatkan pembangunan, namun bila kebijakan ini terus dilakukan maka akan membuat perekonomian negara bersangkutan menjadi rapuh.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah salah satu tolak ukur keberhasilan suatu negara yang dapat dilihat secara nyata. Tingkat produktivitas suatu negara juga dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara akan menentukan seberapa besar peran pemerintah dalam proses pertumbuhan di negara tersebut dengan disertai adanya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
Pemerintah yang ada pada suatu negara yang sedang berkembang seringkali mendatangkan sumber daya ekonomi berupa modal yang umumnya berasal dari negara-negara maju untuk membantu pembangunan nasional. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan sumber daya modal dalam negeri. Sumber daya modal ini terdapat berbagai wujud yang beragam, seperti penanaman modal asing, berbagai bentuk investasi portofolio, dan pinjaman luar negeri.
Pinjaman luar negeri atau utang luar negeri merupakan sebagian dari total utang suatu negara yang berasal dari kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri ini dapat dilakukan oleh pemerintah, perusahaan, bahkan perorangan. Pinjaman luar negeri pada satu sisi dapat menjadi pendukung program pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga target pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan perkapita masyarakat dapat meningkat. Namun pada sisi lain, melakukan pinjaman atau utang luar negeri dapat menimbulkan masalah dalam jangka panjang yang akan menjadi beban seakan tak dapat dilepaskan, sehingga menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masyarakat.
Penanaman modal asing dan hutang luar negeri merupakan indikator
ekonomi yang sering menjadi pembicaraan akan pengaruhnya terhadap
pertumbuhan suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan
menganalisis bagaimana pengaruh hutang luar negeri dan penanaman modal langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis terhadap data sekunder. Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 1981 sampai tahun 2010. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear. Di mana pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai indikator Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebagai variabel dependen dan hutang luar negeri dan penanaman modal asing sebagai variabel independen. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan ekonomi dengan hutang luar negeri dan penanaman modal asing. Besarnya pengaruh variabel tersebut sebesar 57,4 persen, sedangkan 42,6 persen lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara lengkap variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan dengan probabilitas 5 persen. Untuk variabel hutang luar negeri diperoleh probabilitas sebesar 0,003 dengan arah positif. Ini menunjukan bahwa hutang luar negeri memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan probabilitas untuk penanaman modal asing adalah 0,009 dengan arah positif. Ini menunjukan bahwa penanaman modal asing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ekonomi yang sering menjadi pembicaraan akan pengaruhnya terhadap
pertumbuhan suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan
menganalisis bagaimana pengaruh hutang luar negeri dan penanaman modal langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis terhadap data sekunder. Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 1981 sampai tahun 2010. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear. Di mana pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai indikator Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebagai variabel dependen dan hutang luar negeri dan penanaman modal asing sebagai variabel independen. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan ekonomi dengan hutang luar negeri dan penanaman modal asing. Besarnya pengaruh variabel tersebut sebesar 57,4 persen, sedangkan 42,6 persen lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara lengkap variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan dengan probabilitas 5 persen. Untuk variabel hutang luar negeri diperoleh probabilitas sebesar 0,003 dengan arah positif. Ini menunjukan bahwa hutang luar negeri memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan probabilitas untuk penanaman modal asing adalah 0,009 dengan arah positif. Ini menunjukan bahwa penanaman modal asing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Masalah utang luar negeri bukan merupakan masalah baru bagi Indonesia. Meskipun masalah ini baru menjadi masalah serius sejak terjadinya transfer negatif bersih(net negatif transfer) pada tahun anggaran 1984/1985. Masalah utang luar di Indonesia sudah ada sejak awal kemerdekaan Indonesia. Persiapan untuk memperoleh utang luar negeri telah berlangsung sejak 1947. Bahkan pada tingkat wacana, perbincangan mengenai arti utang luar negeri sebagai peningkatan kesejahteraan rakyat telah berlangsung sejak November 1945.
Pada Utang Luar Negeri Pemerintah terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 190,5 miliar atau Rp 2.724,1 triliun, dan Utang Luar Negeru swasta temasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar US$ 197,1 miliar Rp 2.818,5 triliun.
hutang luar negeri memberi dampak positif dan juga dampak negative bagi perekonomian Indonesia. Dampak positif dari adanya pembiayaan pembangunan melalui utang luar negeri antara lain, dalam jangka pendek dapat menutup defisit Anggara Pendapatan Belanja Negara (APBN) sehingga dalam hal ini pemerintah dapat melaksanakan pembangunan infrastuktur dengan dukungan dana yang relative besar, dapat disimpulkan bahwa hutang luar negeri dapat membantu mempercepat pembangunan infrastuktur di Indonesia.
Artikel diatas memuat materi tentang keuangan
Sumber:
- 31 mei 2019 , kutipan dari kompasiana
https://www.kompasiana.com/widyanur/5cf0b44e18ffee48bf000ec3/dampak-utang-luar-negeri-bagi-perekonomian-suatu-negara-Niken Paramita Purwanto, Dewi Restu Mangeswuri ,kutipan dari jurnal.dpr
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/123
-daryanto, kutipan dari repository
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17553
-9 juni 2019,kutipan dari kompasiana
https://www.kompasiana.com/ilhamwahyuhartono/5cfcbca43ba7f7465e2b63c2/utang-luar-negeri-menimbulkan-bumerang-atau-keuntungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar