Dibuat oleh: Nanda dwi ulfa yuniati
Ekonom Arief Budimanta mengatakan fokus pemerintahan Joko Widodo, sejak menjabat tahun 2014, untuk menggalakkan pembangunan infrastruktur, tampaknya mulai membuahkan hasil. Pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi-Kalla telah ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dan masuknya modal asing. Hal ini disampaikannya dalam forum diskusi yang dilangsungkan oleh tim pemenanganan pasangan calon presiden petahana Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin di Jakarta.
"Arus barang karena pembangunan infrastruktur yang semakin baik, itu juga secara mikronya berpengaruh terhadap inflasi yang kemudian semakin lama semakin rendah. Karena kemudian ongkos transportasinya secara nggak langsung menjadi lebih rendah," ungkap Arif.
Sejauh ini menurutnya tingkat inflasi Indonesia selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo yang terendah dibanding masa-masa sebelumnya, karena tim pemantau inflasi di daerah-daerah mampu memonitor sekaligus meredam gejolak harga.
pada masa pemerintahan Joko Widodo pula dibentuk skema dana desa yang bernilai 187 triliun rupiah, atau terbesar dalam sejarah Indonesia. Dari skema itu berhasil dibangun 123.125 kilometer jalan desa, 791 kilometer jembatan, dan unit-unit usaha di hampir semua desa di tanah air.
Pemerintah menegaskan komitmen untuk mendorong pemerataan pembangunan. Hal ini mutlak diperlukan agar kue pembangunan dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Motivasi itulah yang membuat pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa.
Peneliti Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra, mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan infrastruktur. Meski begitu, dia menilai upaya pemerataan ini tidak berdampak terhadap perekonomian secara jangka pendek.
"Infrastruktur adalah terobosan utama Jokowi yang harus diapresiasi karena masif dan meluasnya hingga luar Jawa, meskipun dampaknya terhadap perekonomian jangka pendek terbatas," katanya dalam acara diskusi Forum Tebet, Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu Presiden 2019, di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Sementara itu, Peneliti Megawati Institute, Iman Sugema, mengatakan bahwa infrastruktur merupakan modal utama pemerintah saat ini. Meski secara dampak tidak terlihat dalam jangka pendek, namun dirinya memastikan pemerataaan pembangunan infrastruktur ini akan terlihat dalam jangka panjang.
"Jangan sepelekan ini modal infrastruktur karena modal ke depan, kalau sekarang belum manfaat pasti dong. Itu tidak bisa kita protes. Justru dampak jangka menengah dan panjang. Jokowi korbankan dirinya sendiri, dia fokus tidak mencari keuntungan jangka pendek, dia lebih fokus jangka panjang," jelas dia.
Iman mencontohkan, pada tahun 1990-an sebelum adanya tol Cikampek dan Merak terbangun industri hanya bertumpuk di sekitar Jabodetabek. Namun setelah keduanya terbangun sekitar 5 sampai 10 tahun mendatang dampaknya baru dirasakan.
Saat ini tampak pembangunan infrastruktur mulai meningkat, pastinya diharapkan akan memiliki efek positif untuk perekonomian Indonesia. Pembangunan infrastruktur tidak hanya dilakukan di Jakarta saja, seperti pembangunan MRT yang saat ini masih terus berjalan, namun di era pemerintaah saat ini ,sangat gencar membangun infrastruktur di daerah lainnya, seperti jalan tol Trans Sumatera, jalur kereta di Sulawesi, pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, pembangunan LRT Palembang.
Walau begitu, ternyata pernyataan yang cukup mengejutkan disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia ternyata masih sangat lambat dibandingkan beberapa negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
Pembangunan infrastruktur sendiri diprioritaskan untuk 5 sektor infrastruktur prioritas yaitu :
1. Energi
2. Transportasi
3. Jalan, dengan melakukan pembangunan jalan tol maka akan memiliki efek positif, setidaknya dapat menurunkan harga logistik.
4. Jembatan, pembangunan jembatan juga sangat penting sekali, mampu menurunkan harga logistik.
5. Air dan Perumahan, karena pembangunan sanitasi yang memadai dan sesuai dengan standarisasi juga perumahan sangat menunjang kesehatan yang lebih baik lagi untuk masyarakat.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro juga mengungkapkan bahwa efek positif dari pembangunan infrastruktur terhadap perekonomian ada lima, yaitu :
1. Produktifitas akan jauh lebih meningkat.
2. Dengan pembangunan infrastruktur yang baik dan berkualitas maka akan menurunkan biaya input.
3. Pastinya akan menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan.
4. Mengangkat sektor lain untuk bergerak lebih pesat, seperti sektor pariwisata.
5. Meningkatkan jaringan informasi dan akses pasar lebih baik lagi.
Seperti pembangunan jalan dan fasilitas di sektor pariwisata, setidaknya akan mendongkrak perekonomian di sekitarnya.
Infrastruktur memiliki peranan vital dalam menyukseskan pembangunan pertanian. Ketersediaan infrastruktur dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang optimal akan memudahkan petani untuk mendapat hasil yang maksimal dari lahan pertaniannya. Petani akan lebih mudah dalam hal proses budidaya, akses sarana produksi, hingga pemasaran hasil pertaniannya. Jika semua hal ini terpenuhi maka tidak ada petani yang kurang sejahtera lagi dan nantinya akan mendorong pembangunan perekonomian negara secara menyeluruh .
Pertumbuhan berkaitan erat dengan pembangunan infrastruktur yang dalam berbagai pendekatannya dapat menjadi pendorong pertumbuhan wilayah baik secara ekonomi maupun spasial, maupun membatasi pertumbuhan suatu wilayah. Studi yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Aschauer pada tahun 1989 dan Munnell pada tahun 1990 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 60% (Dikun,2003).
Pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh metode pelaksanaan pembangunan infrastruktur tersebut. Pengaruh pembangunan infrastruktur oleh pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai salah satu fenomena penting dalam perekonomian.
Infrastruktur memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan produktivitas dan nilai tambah dari semua sektor perekonomian. Peningkatan produktivitas faktor-faktor produksi, mobilitas penduduk, aliran barang dan jasa, serta proses perdagangan antar daerah merupakanmanfaat yang didapatkan dengan adanya pembangunan infrastruktur (Permana, 2010).
Sementara untuk manfaat jangka panjang, berdasarkan kajian yang dilakukan Tusk Advisory di tahun 2018, pembangunan infrastruktur khususnya pembangunan PSN diprediksi dapat berdampak pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 7,2% pada tahun 2023 dan 9,3 % pada tahu 2030.
Tusk Advisory dalam kajiannya pun menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur akan menciptakan pemerataan ekonomi yang ditandai dengan turunnya koefisien gini hingga sebesar 3 poin serta akan menurunkan angka kemiskinan hingga sebesar 14,9 %. Hal ini semuanya dapat terealisasi dengan asumsi seluruh PSN telah selesai dibangun dan beroperasi secara tepat waktu sesuai jadwal.
pembangunan infrastruktur dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar 6,7% hingga 7,6% hingga tahun 2019.
"Pembangunan infrastruktur diyakini dapat memberikan tambahan produktivitas yang secara rata-rata per tahun lebih tinggi sebesar 5,63% dibandingkan dengan nilai produktivitas pada kondisi business-as usual," tambah Wahyu.
Sejak Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang PSN diterbitkan, KPPIP telah melakukan evaluasi rutin pada setiap tahunnya terhadap keberlangsungan PSN. Dalam Perpres nomor 56 tahun 2018 disebutkan PSN berjumlah 223 Proyek + 3 program. Keseluruhan proyek memiliki estimasi nilai investasi sebesar Rp. 4.150 triliun.
Kutipan di atas memuat materi keuangan dan sarpras
Sumber:
-17 Mei 2019
Kutipan:kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/josuatamba180/5cded6b26db8437f9f32f174/infrastruktur-mempengaruhi-pertumbuhan-ekonomi-yang-baik-di-bidang-pertanian?page=all
-Fathiyah Wardah,10/10/2018
Kutipan:voaindonesia.com
https://www.voaindonesia.com/a/ekonom-pembangunan-infrastruktur-dorong-pertumbuhan-ekonomi/4606088.html
-Makmun Syadullah, Minggu, 6 Januari 2019 |
Kutipan:investor.id
https://investor.id/opinion/mengefektifkan-dampak-pembangunan-infrastruktur
-tia marty, 10 November 2017
Kutipan:kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/duniatya/5a0504a2a208c03d8818f292/5-efek-positif-pembangunan-infrastruktur-terhadap-perekonomian?page=all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar